Dreampalacepabna – Mengenal Heat Wave atau Gelombang Panas dan DampaknyaHeat wave atau gelombang panas menjadi perbincangan link alternatif lgo4d akhir-akhir ini. Hal ini terjadi karena daerah Asia dan ASEAN mengalami suhu yang lebih dari 40 oC.

Cuaca panas ekstrem ini setidaknya terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Mulai dari India, Bangladesh lalu Filipina, Thailand, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam.

Secara umum, heat wave yang terjadi di berbagai negara tercatat lebih dari 40 oC. Bahkan negara Myanmar dan Filipina sempat menyentuh rekor suhu tertinggi di angka 47-48 oC.

Lantas, apa itu heat wave dan bagaimana mengatasi heat wave tersebut?

Apa itu heat wave?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKGmenjelaskan gelombang panas sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih disertai kelembaban udara yang tinggi.

Fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan biasanya terjadi selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C (9°F) atau lebih.

Secara dinamika atmosfer hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah disebabkan adanya anomali dinamika atmosfer yang mengakibatkan aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas, seperti misalnya ada sistem tekanan tinggi dalam skala yang luas dan terjadi cukup lama.

Heat wave atau gelombang panas merupakan periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa yang biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut bahkan lebih dengan disertai kelembapan udara yang tinggi.

Dampak Gelombang Panas

Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan potensi lgo4d penipu penyakit yang dapat menyerang masyarakat sebagai dampak cuaca 

  1. Dehidrasi, Heatstroke dan iritasi kulit yang ditandai dengan kelelahan, kulit kering serta warna air kencing yang keruh.
  2. Sakit kepala sebelah (migrain) akibat terpapar panas matahari ataupun terpapar polusi yang berlebihan.
  3. Panas dalam akibat kondisi cuaca yang panas dan diperparah dengan asupan makanan yang kurang tepat seperti gorengan atau makanan pedas.
  4. Demam tinggi akibat paparan sinar matahari, sehingga menyebabkan suhu tubuh meningkat.

Untuk mengurangi dampak cuaca panas, Kemenkes mengungkapkan hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Minum air yang banyak jangan menunggu haus.
  2. Hindari mengkonsumsi minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
  3. Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung.
  4. Memakai baju yang berbahan ringan dan longgar.
  5. Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas,
  6. Sebisa mungkin berada di dalam ruangan atau berteduh diantara jam 11-15 siang.
  7. Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.
  8. Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah.
  9. Sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.

Apakah suhu udara yang panas berkaitan dengan UV yang buruk?

Tingkat UV (Ultraviolet) pada dasarnya tidak berkaitan dengan tinggi rendahnya suhu udara. Namun, memang terdapat perbedaan antara tingkat UV selama musim panas dan musim dingin yang disebabkan oleh gerak semu matahari.

Bagaimana menghindari paparan bahaya sinar UV?

  1. Hindari berjemur pada pukul 09:00 – 16:00 WIB
  2. Disarankan berjemur selama 5-15 menit sebanyak 2-3 kali seminggu
  3. Menggunakan tabir surya